Tuesday, May 7, 2013

Wisata Menarik di BLITAR


Candi Penataran

Blitar
Candi Penataran, adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu yang telah ada sejak kerajaan Kediri dan digunakan sampai era kerajaan Majapahit.
Komplek candi Penataran ini merupakan komplek candi terbesar di Jawa Timur dan terletak di lereng barat daya Gunung Kelud. Terletak pada ketinggian 450 M dari permukaan laut, komplek candi Penataran ini terletak di desa Panataran, kecamatan Nglegok, Blitar.
Candi Penataran ditemukan pada tahun 1815, dan belum banyak dikenal sampai tahun 1850. Komplek candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang merupakan Letnan Gubernur Jendral pada masa kolonial Inggris di Indonesia pada waktu itu.
Raffles bersama-sama dengan Dr.Horsfield seorang ahli Ilmu Alam mengadakan kunjungan ke Candi Panataran, dan hasil kunjunganya dibukukan dalam buku yang berjudul “History of Java” yang terbit dalam dua jilid. Jejak Raffles ini di kemudian hari diikuti oleh para peneliti lain yaitu : J.Crawfurd seorang asisten residen di Yogyakarta, selanjutnya Van Meeteren Brouwer (1828), Junghun (1884), Jonathan Rigg (1848) dan N.W.Hoepermans yang pada tahun 1886 mengadakan inventarisasi di komplek candi Panataran.
Nama asli candi Penataran dipercaya adalah Candi Palah yang disebut dalam prasasti Palah, dan dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa. Raja Çrnga memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 – 1200, sebagai candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menetralisasi atau menghindari mara bahaya yang disebabkan oleh gunung Kelud yang sering meletus.

Tambakrejo

Blitar
Pantai Tambakrejo terletak di desa tambakrejo kecamatan Wonotirto, kurang lebih 30km ke arah selatan dari kota Blitar.
Pantai Tambakrejo merupakan pantai yang banyak dikunjungi di kota Blitar, dengan pemandangan yang indah, pantai yang cukup bersih, air laut yang biru dan pasir putih yang terbentang menjadi sebuah teluk dengan panjang sekitar 10 Km. Ombak pantai Tambakrejo pun tidak terlalu besar, sehingga aman untuk bermain-main atau bahkan mandi di pantainya.
Di Pintu masuk pantai kearah timur terdapat Kampung nelayan dengan perahu-perahu nelayan yang ditambatkan disampingnya dan Tempat Pelelangan Ikan untuk hasil nelayan yang baru melaut. Bila anda datang di pagi hari maka akan menjumpai ikan-ikan segar hasil tangkapan nelayan.
Setiap tahun di bulan Oktober, pantai akan lebih ramai dari biasanya karena selalu diadakan ritual Larung Sesaji. Para wisatawan lokal maupun internasional akan berdatangan untuk menyaksikan ritual tradisional ini.

Makam Soekarno

Blitar
Makam Soekarno adalah kompleks pemakaman dari presiden pertama RI Indonesia yang sekaligus proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno. Makam ini merupakan makam dengan gaya arsitektur Jawa, dimana terdapat Joglo yang menjadi ciri khas utamanya.
Makam Soekarno terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar. Komplek makam ini berdiri seluas 1,8 sejak Ir Soekarno wafat dan dimakamkan di sana. Pada tanggal 21 Juni 1970, kompleks makam ini untuk pertama kalinya dipugar. Dengan pemugaran itu pencitraan Makam Bung Karno sebagai ikon Kota Blitar semakin dikukuhkan. Ikon itulah yang mampu menyedot pengunjung berziarah di sana.
Sejak 2004, pengembangan kembali dilakukan dengan menambahkan bangunan baru yang menjadi satu kompleks dengan makam Bung Karno tersebut, yaitu Perpustakaan dan Museum Bung Karno. Tim arsiteknya diketuai oleh Pribadi Widodo dan Baskoro Tedjo dari Institut Teknologi Bandung.
Pintu masuk Makam ini dimulai dari jalanan yang menghubungkan perpustakaan yang berada di sisi selatan komplek makam hingga sampai pada gapura Agung yang menghadap ke selatan. Bangunan utama disebut dengan Cungkup Makam Bung Karno. Cungkup ini berbentuk bangunan Joglo, dan diberi nama Astono Mulyo. Diatas Makam diletakkan sebuah batu pualam hitam bertuliskan : “Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden Pertama Republik Indonesia. Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.”

Ritual Dan Tradisi Kota Blitar

Grebeg Pancasila

Grebeg Pancasila adalah suatu upacara hari lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni yang didesain sebagai peristiwa budaya. Upacara ini berbeda dengan upacara lainnya. Ritus upacara ini berisi 3 (tiga) mata acara pokok yaitu:
  1. Upacara Budaya
  2. Kirap Gunungan Limo
  3. Kenduri
Upacara ini selalu diadakan sekali dalam setahun di kabupaten Blitar. Hal ini ditujukan untuk mengenang proses pembuatan Pancasila yang menjadi landasan hukum Indonesia. Upacara ini juga diikuti oleh semua masyarakat Blitar dan sering dihadiri oleh pejabat-pejabat Indonesia.

Gong Kyai Pradah (Upacara Pencucian Pusaka)

Blitar
Upacara tradisional Blitar yang lain yang selalu diadakan adalah upacara pencucian pusaka yaitu Gong Kyai Pradah. Upacara tradisional ini diikuti oleh hampir seluruh masyarakat Blitar. Upacara pencucian Gong Kyai Pradah adalah upacara tradisional yang dilaksanakan secara turun temurun dari generasi ke generasi di oleh masyarakat di wilayah Blitar. Selain itu, hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan budaya tradisional. Hal ini juga dimaksudkan untuk memberi berkah bagi siapa saja yang membawa atau dimandikan dengan air yang digunakan untuk pencucian Gong, yang merupakan salah satu alat musik tradisional Jawa.

Pemandian Sumber Udel

BlitarPemandian Sumber Udel ini terletak di pinggiran kota Blitar, tepatnya berada di Jl. Kali Brantas, kelurahan Bendo, sekitar 100 M dari stadion Blitar dan Makam Bung Karno.
Pemandian Sumber Udel memiliki kolam renang standart nasional karena mempunyai 2 jenis kolam renang, yaitu kolam renang untuk anak-anak dan kolam renang untuk orang dewasa. Terdapat juga water boom dengan kedalaman antara 100 sampai 150 cm. Di sebelah selatannya terdapat kolam renang untuk lomba, lengkap dengan fasilitasnya beserta tempat duduk penonton. Sedangkan di sebelah timur terdapat area permainan air anak anak.
Kolam renang Sumber Udel ini juga mempunyai beberapa fasilitas antara lain, taman bermain, panggung gembira dan persewaan untuk alat-alat renang. Secara keseluruhan tempat ini cukup bagus dan sangat cocok sebagai tempat wisata keluarga.

Wisata Rambut Monte

BlitarWisata Rambut Monte merupakan wisata alam yang terdapat sebuah telaga, candi, petilasan atau tempat untuk bermeditasi dan di latar belakangi dengan pemandangan yang hijau dari perkebunan teh dan sawah warga setmempat, yang terhampar sepanjang perjalanan menuju lokasi wisata ini.
Wisata Rambut Monte terletak di desa Krisik, kecamatan Gandusari, kurang lebih 30 km dari kota Blitar. Candi yang terdapat di lokasi Rambut Monte ini merupakan tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu pada jaman Kerajaan Majapahit. Di bawah candi terdapat sebuah telaga yang dihuni oleh ikan, yang oleh warga sekitar di sebut dengan Ikan Dewa.
Di pinggiran telaga disediakan sebuah gazebo untuk beristirahat dan menikmati keindahan alam di sekitar telaga. Keindahan lokasi Rambut Monte ini kian bertambah dengan pantulan warna air dalam danau yang jernih kehijauan dan cenderung ke toska. Pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di area telaga yang berisi ikan Dewa, tetapi terdapat kolam tersendiri untuk pengunjung berenang menikmati hijaunya alam di Rambut Monte.

Jolosutro

BlitarPantai Jolosutro berada di desa Ringenrejo, kecamatan Wates, berjarak sekitar 45 km dari kota Blitar. Pantai Jolosutro merupakan pantai bagian dari kawasan Laut pantai Selatan yang dominan memiliki ombak laut selatan yang besar dan sangat indah.
Pantai Jolosutro terletak di sebuah teluk kecil yang diapit perbukitan dengan garis pantainya yang panjang berpasir hitam. Sementara itu, bagian tengah pantai menyimpan butiran pasir hitam yang serupa. Pantai Jolosutro sangat cocok untuk rekreasi keluarga, karena terdapat pemandangan alam yang sangat indah dan pasir yang sangat halus di sepanjang pantai. Air yang kebiruan dan angin laut yang menyapa para wisatawan juga menjadi bagian yang unik dari pantai ini.
Laut SelatanBlitar adalah salah satu kabupaten yang berada di area Laut Selatan, karena itu Blitar mempunyai beberapa pantai yang indah yang merupakan bagian dari Laut Selatan. Pantai-pantai yang indah tersebut antara lain; pantai Tambakrejo di kecamatan Wonotirto, pantai Serang di kecamatan Panggungrejo, Pantai Jolosutro di kecamatan Wates, Pantai Gayasan di kecamatan Bakung.
Panorama laut selatan sangat indah dan dan menarik para wisatawan baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Laut ini mempunyai ombak yang fantastik, matahari yang terbenam, dan matahari tenggelam yang indah. Banyak petualang laut yang mengagumi laut ini.

Wisata Karangsari Dan Perkebunan Belimbing

BlitarDesa Karangsari, Kecamatan Sukorejo merupakan desa wisata yang terkenal dengan belimbingnya, hal ini pula yang menjadikan kota Blitar mejadi populer sebagai penghasil tanaman buah yang manis asam ini.
Berbeda dengan belimbing pada umumnya, belimbing Karangsari memiliki keistimewaan dari segi ukuran, warna dan tentu saja rasa. Belimbing Karangsari memiliki ukuran yang lebih besar dari belimbing biasa, dengan warna kuning kemerahan yang mencolok dan rasa yang dominan manis. Belimbing Karangsari selalu menjadi agenda yang akan dicari sebagai oleh-oleh saat wisatawan berkunjung ke Blitar.

Gua Embultuk

BlitarGua Embultuk merupakan sebuah gua alam yang didalamnya penuh dengan stalagmit dan stalaktit. Gua Embultuk terletak di desa Tumpakkepuh, kecamatan Bakung, arah selatan kota Blitar dengan jarak sekitar 40 km. Panjang gua ini sekitar 1500 meter sedang luas dan tingginya sekitar 3 meter. Sepanjang kurang lebih 1,5 km, pesona stalagmit akan membuat anda merasa betah dengan suasana yang mengesankan, suara gemericik air bawah tanah menambah kesan alami. Pengunjung harus memakai lampu petromak dan pakaian ganti.
Gua Embultuk merupakan satu-satunya gua di Blitar yang menyajikan keunikan stalagmitnya pada para pengunjung. Wisata gua ini selalu ramai dikunjungi oleh banyak turis, terutama pada liburan sekolah, dan jalan menuju gua ini pun telah direnovasi sehingga dapat dilalui kendaraan roda empat

Istana Gabang

BlitarIstana Gabang atau dalam bahasa Jawa disebut dengan ndalem Gebang merupakan rumah tempat tinggal Orang tua Bung Karno. Rumah ini letaknya tidak jauh dari Makam Bung Karno kira-kira 2 km ke arah selatan, tepatnya di Jalan Sultan Agung No. 69 Kota Blitar. Rumah ini sebenarnya milik bapak Poegoeh Wardoyo suami dari Sukarmini, kakak kandung Bung Karno. Selain ditempati oleh kedua orang tua Bung Karno, ditempat ini pula Sang Proklamator pernah tinggal ketika masa-masa remajanya.
Istana Gebang berdiri di atas lahan sekitar dua hektar. Keseluruhan bagiannya terdiri dari rumah utama, bagian ini terdiri dari ruang tamu yang cukup luas dengan perabot kursi model lama. Dan beberapa meja dan lemari kecil di sisi barat.
Selain itu juga terdapat ruang keluarga yang juga cukup lapang dengan deretan kursi kayu berkombinasi anyaman rotan. Di sana juga terdapat kursi kayu santai lengkap dengan bangku kecil sebagi penopang kaki di bawahnya. Kursi ini biasa digunakan Soekarmini Wardojo, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ibu Wardojo, di masa hidupnya. Soekarmini adalah kakak dari Soekarno, yang menikah dengan Wardojo sebagai suami keduanya. Karena itu pula Istana Gebang lebih akrab bagi masyarakat setempat dengan sebutan rumah Ibu Wardojo.
Di sebelah kanan rumah utama terdapat Balai Kesenian. Dulu balai kesenian itu memang digunakan sebagai tempat berekspresi bagi para seniman di sana. Di masa hidup Soekarmini Wardojo, bangunan ini juga sering digunakan untuk pementasan wayang. Dahulu, di dalamnya dilengkapi dengan seperangkat gamelan beserta wayang kulit milik mereka.
Setiap tanggal 6 Juni, yakni tanggal kelahiran Bung Karno, rumah ini diselenggarakan haul dan berbagai macam kesenian untuk memperingati hari jadi Bung Karno dan sebagai ajang hiburan rakyat

Candi Sawentar

BlitarCandi Sawentar terletak di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Di dalam Kitab Negarakertagama, Candi Sawentar disebut juga Lwa Wentar. Bangunan candi ini dahulu merupakan sebuah kompleks percandian, karena disekitarnya masih ditemukan sejumlah pondasi yang terbuat dari bata.
Candi Sawentar diduga dibangun pada awal berdirinya Kerajaan Majapahit. Candi yang terbuat dari batu andesit ini berukuran panjang 9,53 m, lebar 6,86 m dan tingginya 10,65 m. Pintu masuk menuju bilik berada di sebelah barat, dengan ornamen makara pada pipi tangga, sedangkan relung-relungnya terdapat pada setiap dinding luar tubuh candi.
Di dalam ruangan bilik ditemukan akas arca dengan pahatan burung garuda, yang dikenal sebagai kendaraan Dewa Wisnu. Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa Candi Sawentar merupakan bangunan suci yang berlatar belakang agama Hindu.

Wisata Kebon Rojo

BlitarObjek Wisata Kebon Rojo adalah sebuah taman hiburan dan rekreasi keluarga yang merupakan kompleks Rumah Kantor Walikota Blitar, dan disediakan untuk masyarakat umum / wisatawan secara gratis. Di taman terdapat beberapa jenis hewan yang sengaja dipelihara di satu daerah tertentu seperti rusa, monyet dan burung merak.
Tempat ini juga merupakan taman bermain anak-anak sebagai salah satu fasilitas, disediakan pulan tempat bersantai, patung hewan dan ornamen yang melekat pada area panggung apresiasi bagi para seniman dengan latar belakang tugu peringatan Satu Abad Bung Karno. Di tengah kawasan Kebon Rojo terdapat air mancur dan berbagai jenis tanaman langka yang berfungsi sebagai paru-paru kota.

Pantai Serang

BlitarPantai Serang merupakan pantai yang terletak di pesisir Samudra Hindia, tepatnya berada di desa Serang, kecamatan Panggungrejo, kurang lebih 45 Km arah barat daya kota Blitar.
Sama seperti kebanyakan pantai di Blitar, pantai Serangpun menjadi pantai yang dipakai untuk ritual tradisional Larung Saji saat tanggal 1 Suro. Pantai Serang merupakan satu komplek pantai yang terdiri dari 3 kawasan. Pantai ini memiliki hamparan pasir putih yang landai dengan ombak yang tidak begitu deras. Dahulu di sekitar pantai ini dipenuhi oleh batu-batuan putih yang indah, warga sekitar menyebutnya dengan batu Lintang karena model batunya yang putih berkilauan.
BlitarSebenarnya ada 3 pantai dalam komplek kawasan wisata ini, selain pantai utama tempat diadakannya upacara larung saji, bila kita menelusuri jalan setapak yang melintasi bukit disebelah barat maka akan sampai pada pantai ke dua dengan pasir putih yang tidak terlalu luas bila dibandingkan dengan pantai yang pertama.
Bila perjalanan diteruskan menyusuri jalan setapak ke arah barat, setelah mendaki bukit yang tidak begitu terjal, maka akan sampai pada pantai ke tiga dan paling luas diantara pantai-pantai sebelumnya dengan hamparan pasir putih yang yang indah dengan jarak lebih dari 5 km yang landai dengan ombak yang tidak begitu deras.



Sameera ChathurangaPosted By Wisata M@niac

Terima kasih telah membaca artikel saya contact me

Thank You


0 Jumlah komentar:

Post a Comment