Mencicipi
makanan khas Maluku
Jalan-jalan
ke suatu daerah, memang belum lengkap kalau belum mencicipi masakan
khas-nya. Nah, untuk Anda yang sempat pergi ke Maluku, jangan lupa
untuk mencoba menu-menu di bawah ini. Yang belum sempat kesana pun
tak masalah, sekarang banyak restoran yang menyajikan Makanan Khas Maluku yang bisa dijumpai di berbagai kota, atau bahkan Anda bisa
membuatnya sendiri di rumah!
Masyarakat Maluku, sesuai dengan letak geografisnya yang banyak dikelilingi
lautan, ternyata gemar sekali makan ikan. Beragam makanan khas Maluku juga terdiri dari ikan. Misalnya saja ikan Komu Asar, ikan Kadondong,
Colo-colo, Patatas, Kohu-Kohu, dan tumisan bunga pepaya.
Kedengarannya memang asing, tapi percayalah, lidah punya bahasa
universal yang sama. Tahu mana masakan yang rasanya enak!
Dari
Komu Asar sampai Kohu-Kohu
Salah satu
makanan khas Maluku adalah ikan Komu Asar. Ikan ini pada dasarnya
adalah ikan cakalang yang dimasak dengan cara diasap selama kira-kira
satu jam. Biasanya cara menghidangkannya pun dilengkapi dengan sambal
pepaya dan beragam sayuran.
Untuk
makanan pokoknya, orang Maluku juga senang menyantap sagu ditambah
ikan komu asar ini. Sayuran pelengkapnya biasanya adalah bunga pepaya
ditambah dengan bumbu kuning (mirip bumbu masakan padang)
Sementara
Kohu-Kohu adalah masakan khas yang selain dinikmati sebagai lauk,
ternyata juga enak dibuat camilan. Bahan dasarnya adalah singkong,
ikan teri, kelapa muda, dan buah belimbing sayur.
Perpaduan
rasa gurih, manis, dan asamnya pas sekali. Kalau Anda kesulitan
mendapatkan menu ini di restoran, Anda juga bisa membuatnya sendiri.
Caranya, rebus 1 kilogram singkong, dan campur dengan seperempat
kilogram ikan teri (bisa diganti ikan tuna, kalau mau).
Tambahkan
juga ½ butir kelapa yang yang sudah diparut, 2 buah belimbing, dan
bumbu halus. Untuk bumbunya, halus dan campurkan 8 siung bawang
merah, 1 sendok the terasi bakar, 2 cabai merah, 5 cabai rawit, dan
garam secukupnya.
Campur dan
haluskan semua adonan menjadi satu, lalu panggang di atas bara api
(Anda juga bisa memanggangnya dengan cara membungkus adonan dengan
daun pisang terlebih dahulu). Mudah sekali bukan? Rasanya dijamin
enak dan bergizi!
Pedas
dan Gurihnya Sambal Pepaya
Masakan
khas Maluku lainnya yang bisa Anda buat sendiri dengan mudah adalah
Sambal Pepaya. Caranya, siapkan dulu 1 buah pepaya mentah yang sudah
diparut atau dihaluskan, lalu remas-remas parutan pepaya itu sambil
tambahkan 1 sendok teh garam. Kalau sudah merata, bilas dengan air
sampai bersih.
Untuk
bumbunya, tumis 5 buah bawang merah dan 3 siung bawang putih yang
sudah dihaluskan. Masukkan adonan pepaya tadi dan aduk rata sampai
layu. Kalau sudah, tambahkan 30 butir kenari yang sudah dicincang, ½
sendok teh terasi bakar, ½ sendok teh merica, 2 cm lengkuas yang
sudah dihaluskan, dan garam secukupnya.
Aduk rata,
dan sambal pepaya sudah siap dinikmati bersama dengan nasi hangat.
Hm, mudah sekali bukan? Cobalah menu-menu di atas sebagai variasi
hidangan untuk keluarga Anda!
Gatang
Kenari
Bicara
tentang kuliner Ternate, kebanyakan orang akan langsung menyebut
gatang kenari (ketam kenari = kepiting kenari). Sekarang, kepiting
kenari sudah dicantumkan sebagai satwa yang dilindungi. Anehnya,
masih terjadi ambiguitas untuk menegakkan aturan ini. Konon, demi
pariwisata, beberapa restoran di Ternate mendapat izin khusus untuk
menyajikan masakan dari kepiting kenari.
Herannya
pula, ada dua Presiden Republik Indonesia yang sangat menyukai
kepiting kenari. Para pejabat Pemerintah setempat pun dikabarkan
sering membawa oleh-oleh kepiting kenari untuk atasan mereka di
Jakarta seolah-olah peraturan tentang kelestarian lingkungan tidak
berlaku bagi para pejabat.
Harga
kepiting kenari ini cukup mahal. Yang berukuran super, dihargai
sekitar Rp 350 ribu. Bagi orang kaya, harga sedemikian tidak ada
artinya. Maklum, satu kilo daging Wagyu harganya sekitar Rp 700 ribu.
Artinya, harga kepiting kenari yang sedemikian "murah"
tidak akan menyelamatkannya dari kepunahan.
Beberapa
restoran sering menyatakan bahwa mereka menyediakan kepiting kenari
hasil budidaya. Ini adalah cerita bohong. Kepiting kenari sulit
ditangkar. Kini, kebanyakan kepiting kenari ditangkap di alam di
Halmahera, lalu dijual ke beberapa restoran khusus di Ternate.
Kepiting
kenari adalah satwa darat yang pintar memetik dan mengupas buah
kelapa, serta menjadikannya makanan kegemaran mereka. Karena itulah
kepiting kenari dianggap lebih gurih dan manis dagingnya dibanding
kepiting biasa.
Pupeda
Orang
Ternate mempunyai tradisi makan besar setelah usai shalat Jumat.
Biasanya, dari masjid orang bergegas pulang untuk berkumpul makan
siang bersama keluarga. Sebagian lagi beramai-ramai mendatangi
warung-warung makan bersama teman-teman.
Salah satu
tradisi makan siang di hari Jumat adalah makan pupeda, di Maluku dan
Papua disebut papeda yaitu sagu yang dimasak dengan air, bentuknya
mirip seperti lem kanji. Pupeda umumnya disantap dengan ikan kuah
soru. Yang dimasak untuk kuah soru biasanya adalah ikan asar yang
diasap dengan api gonofu alias sabut kelapa. Soru berarti asam.
Kuahnya bening, dengan tone asam-pedas, serta aroma smokey dari ikan
asar. Rasanya mengesankan.
Di belakang
Pasar Gamalama, ada beberapa warung pupeda yang populer bagi warga
Ternate. Di warung-warung itu, selain kuah soru, juga tersedia
berbagai lauk-pauk yang disediakan di meja. Begitu juga pupeda dan
kasbi atau singkong rebus, ubi rebus, dan pisang rebus semuanya
disediakan di meja. Para tamu makan buffet style, dan membayar Rp 25
ribu per mulut -- sekenyangnya.
Pupeda
dimakan dengan kuah soru. Sedangkan karbohidrat yang lain disantap
dengan sayur lilin, seperti sayur yang di Jakarta dikenal sebagai
telur terubuk, ikan bakar, fofoki kuah santan, sayur garo atau tumis
kangkung dan bunga pepaya, dan lain-lain.
0 Jumlah komentar:
Post a Comment