Meskipun
banyak orang menyebut mereka dengan sebutan Suku Dani, namun orang
Suku Dani sendiri menyebut mereka sebagai Suku Parim. Suku Dani atau
Suku Parim ini termasuk suku yang masih memegang teguh kepercayaan
mereka. Salah satunya adalah selalu memberi hormat pada orang-orang
yang sudah meninggal. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengadakan
upacara serta penyembelihan babi.
Suku
Dani juga merupakan salah satu suku di Papua yang masih mengenakan
Koteka yang terbuat dari kunden kuning. Para wanitanya pun masih
menggunakan pakaian berjuluk wah yang berasal dari rumput/ serat dan
tinggal di Honai-Honai (sebuah gubuk yang beratapkan jerami/ilalang).

Meskipun
sebagian telah menganut agama Kristen, namun suku yang tinggal di
hutan-hutan
dengan iklim tropis yang sangat kaya akan flora dan fauna
ini masih melakukan serangkaian upacara adat, salah satunya adalah
Rekwasi. Rekwasi adalah sebuah upacara adat yang dilakukan untuk
menghormati para leluhur. Di Rekwasi, para prajurit biasanya akan
membuat tanfa dengan lemak babi, kerang, bulu-bulu, kus-kus, sagu
rekat, getah pohon mangga, dan bunga-bungaan di bagian tubuh mereka.
Saat melakukan upacara ini, para peserta juga melengkapi dirinya
dengan senjata tradisional seperti tombak, kapak, parang, dan juga
busur beserta anak panahnya.
Masih
banyak keunikan tradisi warisan leluhur yang tersimpan pada Suku Dani
yang dijaga dengan sangat baik oleh warganya. Mereka percaya bahwa
menghormati para nenek moyang serta leluhur merupakan cara yang tepat
dalam menghargai alam serta isinya.
0 Jumlah komentar:
Post a Comment