Untuk Anda yang hobi bersepeda, Makassar adalah destinasi petualangan yang pas. Jangan lewatkan pengalaman bersepeda keliling kota Makassar, sambil menyaksikan beberapa tempat bersejarah di Kota Anging Mamiri ini.
Dari benteng peninggalan Kerajaan Gowa yang pertama dibangun sekitar tahun 1545 oleh Raja Gowa X ini, kita bisa berkeliling-keliling dahulu di sekitar benteng. Kita lalu menyusuri Jalan Somba Opu dan singgah sebentar di anjungan Pantai Losari.
Di sekitar Pantai Losari ini banyak dijumpai pedagang air kelapa. Bisa diminum di tempat atau disimpan di botol yang sudah dibawa dari rumah, untuk menggantikan cairan tubuh yang mengucur bersama keringat kita.
Dari Pantai Losari, kita juga bisa menyusuri areal pantai yang biasa disebut Tanah Tumbuh atau di lahan yang nantinya dipersiapkan sebagai lokasi Center Point of Indonesia, yang nantinya juga akan dibangun Wisma Negara, seperti halnya Istana Tampak Siring di Bali. Lokasi ini persis di samping bangunan Mall Trans Studio Makassar.
Usai berkeliling di sekitar Pantai Losari dan Tanah Tumbuh, kita lanjut menyusuri Jalan Metro Tanjung Bunga. Di jalan ini juga terdapat dua lokasi kunjungan wisata, yakni Pantai Akkarena dan Pantai Tanjung Bayang. Kedua pantai ini masih satu gugusan, namun perbedaannya Pantai Akkarena sudah dikelola secara profesional dan dikenai tarif masuk Rp 10.000/orang.
Usai bermain-main pasir di pantai, kita lanjut menyusuri kompleks perumahan elit Tanjung Bunga, untuk potong kompas menuju Benteng Fort Rotterdam. Kita melalui jalur di tepi danau belakang mall GTC. Agar tak tersesat silakan bertanya ke orang yang anda jumpai di sekitar jalan tersebut. Selepas perumahan elit anda akan menjumpai daerah pemukiman warga, sebelum finish di kawasan Benteng Somba Opu.
Di Benteng Somba Opu ini terdapat beberapa jenis rumah adat dari seluruh etnis yang ada di Sulawesi Selatan, seperti Rumah Tongkonan dari Toraja atau rumah panggung khas Bugis. Sangat rugi jika kita lupa mengabadikannya lewat jepretan kamera. Benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa, yang pernah diluluhlantakkan Belanda pada tahun 1669 ini.
Sisa-sisa Benteng yang pernah menjadi simbol kemajuan peradaban kerajaan Gowa di abad 16 yang masyhur dan jadi lokasi transaksi para pedagang rempah-rempah dari Asia dan Eropa ini masih bisa disaksikan berupa benteng yang disusun dari bata tanah liat dan putih telur pengganti semen di masa silam.
Jalur gowes dari Benteng Rotterdam menuju Benteng Somba Opu berjarak sekitar 5 sampai 7 kilometer. Bila takut tersesat, anda bisa meminta bantuan dari beberapa komunitas sepeda di Makassar, seperti komunitas Bike to Work Makassar atau bila tidak punya sepeda bisa meminjam sepeda pada kawan yang punya sepeda di Makassar. travel.detik.
0 Jumlah komentar:
Post a Comment