Tuesday, May 14, 2013

Jogja Istimewa Bulan Januari



Kereta Kencana yang ditampilkan pada acara Pameran Kraton Yogyakarta di Pagelaran Keraton Yogyakarta.
Januari adalah bulan yang tepat untuk mengunjungi Yogyakarta. Sebab, di bulan ini sedang berlangsung pameran besar koleksi  Keraton Nyayogyakarta dan Pameran Arsip “Jogja Istimewa, Istimewanya Jogja” di kompleks Keraton Yogyakarta.
Pameran Keraton Yogyakarta menampilkan sejumlah koleksi keraton, termasuk alat transportasi berupa Kereta Kencana yang termahsyur. kereta-kereta ini berusia tua, bahkan ada yang hingga ratusan tahun. Dulunya, Sri Sultan menggunakan Kereta Kencana untuk berbagai keperluan, baik kepentingan pribadi maupun kepentingan keraton.
Mobil dinas Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Mobil dinas Sri Sultan Hamengkubuwono IX sewaktu menjabat sebagai Wakil Presiden RI.
Total kereta kencana yang dimiliki oleh pikah keraton sebanyak 23 buah, namun tak seluruhnya dipamerkan di sini. Sisanya terparkir rapi di Museum Kereta Keraton yang berada di kompleks Ndalem Keraton Nyayogyakarta. Sebelum diresmikan sebagai museum, dulunya tempat ini adalah garasi bagi kereta-kereta tersebut.
Selain Kereta Kencana, turut ditampilkan pula mobil dinas yang dulu digunakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX sewaktu maish menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Pameran Keraton Yogyakarta berlangsung hingga 24 Januari 2013.
Keraton Ngayogyakarto berlokasi di  Jalan Rotowijayan 1, dan buka pada hari Sabtu hingga Kamis pukul 08:00 – 14:00 WIB, dan hari Jumat pukul 08:00 – 12:00.
Selain pameran koleksi keraton, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga menggelar pameran arsip yang berlangsung pada 12 – 24 Januari 2013 di Bale Angun-Angun Sitihinggil Keraton Yogyakarta.
Selain itu, turut ditampilkan pula foto-foto hasil reproduksi arsip BPAD DIY, Arsip Nasional Republik Indonesia, koleksi Keraton Ngayogyakarta, dan Puro Pakualaman.
Naskah Perjanjian Giyanti
Naskah Perjanjian Giyanti (1755)
Pameran arsip tahun ini bertajuk “Jogja Istimewa, Istimewanya Jogja”. Berbagai arsip sejarah dan Budaya Yogyakarta dalam bentuk foto, tekstual, dan audiovisual dipamerkan di sini.
Salah satunya merupakan dokumentasi tekstual geopolitik Perjanjian Giyanti yang mengatur tentang pembagian Mataram menjadi wilayah Kasultanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian yang terdiri dari 9 pasal dan satu bagian penutup ini merupakan cikal bakal lahirnya Yogyakarta.
Arsip perjuangan masyarakat demi mendapatkan pengesahan atas status keistimewaan Yogyakarta juga turut ditampilkan dalam pameran arsip tahun ini.
Pameran dibuka setiap hari pada pukul 09:00 – 13:00, dan pukul 17:30 – 22:00. Pengunjung dikenakan bea masuk sebesar Rp 5000 saja.
Jika Anda peminat sejarah dan budaya, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta, Januari adalah bulan yang tepat untuk menyambangi kota gudeg ini.




Sameera ChathurangaPosted By Wisata M@niac

Terima kasih telah membaca artikel saya contact me

Thank You


0 Jumlah komentar:

Post a Comment