Friday, April 26, 2013

Pulau Komodo The best choice


Sebagian besar masyarakat Indonesia yang melek akan internet pasti sudah sering mendengar tentang keindahan dari pariwisata Pulau Komodo. Memang pariwisata ini sudah tersohor gaungnya ke seluruh dunia, dan sejak tahun 1986, wisata Pulau Komodo ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO. Sejak saat itu banyak wisatawan asing khususnya dari Eropa yang datang mengunjungi/mengembangkan Pulau Komodo.
komodo-trace
Wisata Pulau Komodo
Perlu diketahui bahwa wisata Pulau Komodo termasuk paket wisata yang mahal untuk kebanyakan orang Indonesia dan untuk menggapainya diperlukan perjuangan yang tidak gampang juga. Jadi jangan heran kalau jarang orang-orang Indonesia yang memutuskan untuk berwisata ke Pulau Komodo.
Pada artikel ini saya mencoba untuk merangkum hal-hal yang berhubungan dengan Pulau Komodo. Harapan saya dengan membaca artikel ini, pembaca menjadi lebih tertarik dan tidak ragu-ragu lagi untuk menjadikan Pulau Komodo sebagai daerah tujuan wisata berikutnya.
CARA MENUJU PULAU KOMODO
Untuk dapat mengunjungi Pulau Komodo, terlebih dahulu kita harus mengunjungi Labuhan Bajo – Flores. Sesampainya di Labuhan Bajo ada beberapa cara alternatif yang dapat menjadi pilihan agar bisa mencapai Pulau Komodo, yaitu dengan menggunakan jasa travel atau menyewa kapal. Untuk para back-packer lokal dengan alokasi dana yang terbatas mungkin dapat mencoba untuk nebeng di kapal penduduk setempat yang bermuatan 20-30 orang menuju Desa Komodo. Permasalahan sekarang adalah bagaimana cara kita menuju ke Labuhan Bajo?
Pemandangan dari Labuhan Bajo
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk dapat mencapai Labuhan Bajo, antara lain sebagai berikut :
Menggunakan pesawat dari Jakarta / Bali / Kupang dengan menggunakan maskapai Merpati Airlines (byFokker 27), GT air (ATR) and TransNusa (ATR) menujuBandara Komodo – Flores sebelum menuju ke Pelabuhan Bajo dengan menggunakan bemo. Pembaca bisa juga menyesuaikan dengan budget masing-masing dengan menggunakan mengkombinasikan jalur darat dan laut seperti yang ditunjukan oleh gambar di bawah ini.
Bandara Komodo – Flores
Rute Darat dan Laut ke Pulau Komodo
Contoh Rute :
1. Rute cepat – murah ke Pulau Komodo : Mendarat di Bandara Muhammad Salahuddin – Bima – Sumbawa. Setelah itu dengan menggunakan bemo menuju ke Pelabuhan Sape untuk berangkat ke Labuhan Bajo dan Pulau Komodo.
Bandara Muhammad Salahuddin
2. Rute termurah menuju Pulau Komodo : Dari Bandara Ngurah Rai – Bali menuju pelabuhan Padang-Bai, (bisa juga dari Pelabuhan Amed) untuk menuju Pelabuhan Lembar – Lombok dengan menggunakan Kapal Ferry dengan waktu perjalanan 4 jam.  Setelah itu disusul menuju Labuhan, sebelah timur Pulau Lombok untuk menaiki Ferry menuju Pelabuhan Alas – Sumbawa. Dari Pelabuhan Alas dilanjutkan dengan menaiki bus menuju ke Bima – Raba, diikuti dengan menggunakan bemo ke Pelabuhan Sape, dilanjutkan dengan  naik ferry lagi ke Labuhan Bejo. Biasanya kita harus beristirahat semalam dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau komodo. 
TAMAN NASIONAL KOMODO
Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Luas wilayah Taman Nasional Komodo adalah sebesar 1917 Km2, terletak di perbatasan NTB dan NTT, atau diantara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores. Pintu masuk Taman Nasional Komodo saat ini terdapat di daerah pelabuhan yang dinamakan Loh Liang untuk Pulau Komodo dan Loh Buaya untuk Pulau Rinca , dengan harga tiket masuk sebesar 97 ribu rupiah (Biaya sumbangan untuk konservasi  Rp. 75.000.- dan karcis Rp. 22.000.- ). Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Loh Liang – Pulau Komodo
Loh Buaya – Pulau Rinca
Peta Wilayah Taman Nasional Komodo
Taman Komodo ini juga memiliki biota laut yang indah terdiri dari 385 spesies karang yang indah, hutan mangrove, dan rumput laut sebagai rumah bagi ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, enam macam Paus, Penyu Hijau, dan berbagai jenis Hiu dan ikan Pari. Penggabungan dari perairan utara yang merupakan perairan hangat dan perairan selatan yang merupakan perairan dingin dari arus Samudera Indonesia memberikan karakter perairan yang berbeda yang menghasilkan ekosistem bawah laut yang sangat kaya. Banyak penyelam telah menyaksikan kehidupan bawah laut perairan pulau Komodo yang memesona.
diving in Komodo, published by Imran Ahmad
Diving di Pulau Komodo (foto : Imran Ahmad)
Wilayah Taman Nasional komodo meliputi tiga pulau besar, yaitu Pulau Komodo – Pulau Padar – Pulau Rinca. Dan beberapa pulau kecil yang bila diurutkan dari Barat ke Timur adalah sebagai berikut :
Pulau-pulau kecilnya : Rawadarat – Batu Gililawa Laut- Gili Bugis – Pulau Mauan – Pulau tatawa besar – Pulau Siaba besar – Pulau Mengyatan – Pulau Tengah Besar – Pulau Tengah Kecil – Pulau Sebayor Kecil – Pulau Sebayor Lengkap – Pulau Mesa – Pulau Kanawa – 3 Pulau Papagarang – Pulau Papagaan Kecil – Pulau Panikia – Pulau Nusa Pimpe – Pulau Mesa – Pulau Kanawa – Pulau Pungku Besar – Pulau Bangkau
Pulau-pulau besar dan kecil ini adalah kepulauan vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa.
Pemandangan Pulau Tak-Berpenduduk Sebelum Memasuki Tepi Pantai Pulau Komodo
Pemandangan Lainnya Sebelum Memasuki Tepi Pantai Pulau Rinca
SEGALA HAL TENTANG KOMODO
Komodo (Varanus komodoensis Ouwen) merupakan kadal terbesar di dunia, dan dapat dijumpai di kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Biasanya musim kawin komodo adalah dari bulan Mei sampai dengan bulang Agustus. Pada saat musim kawin komodo menjadi sulit untuk ditemui di Taman Nasional Komodo.
komodo
Komodo di Tepi Pantai
Komodo menyukai tempat panas dan kering, hidup di habitat sabana atau hutan tropis pada ketinggian rendah. Jika malam tiba, komodo bersarang di lubang dengan dalam 1-3 meter sambil menghangatkan tubuhnya dari dinginnya malam hari.
Komodo (Sumber : 南の島旅
Komodo adalah reptil karnivora purba yang berada di puncak rantai makanan. Mangsa Komodo antara lain kambing, rusa, babi hutan, dan burung. Pada kondisi tertentu, Komodo dapat berperilaku kanibal dengan memangsa Komodo lainnya. Dalam mencari mangsanya Komodo mengandalkan air liur atau bisa yang beracun dalam setiap gigitannya yang mampu membunuh mangsanya secara perlahan-lahan. Dengan mengandalkan indera penciuman pada lidahnya, komodo dapat mencium bangkai mangsanya hingga sejauh 9 kilometer. Selain itu, komodo juga mampu berlari 20 kilometer per jam dalam jarak yang pendek, memanjat pohon, berenang, bahkan menyelam.
Reptil purba ini makan dengan cara mencabik daging dengan potongan yang besar lalu menelannya secara utuh. Apabila kesulitan dalam menelan, komodo biasanya menekankan bangkai daging tersebut ke sebatang pohon. Komodo dapat menyantap mangsa yang besarnya hingga 80% bobot tubuhnya sendiri dalam satu kali lahap. Komodo bernafas melalui sebuah saluran kecil di bawah lidah, yang berhubungan langsung dengan paru-parunya. Hal ini memungkinkan komodo untuk tetap bernafas walaupun rahangnya penuh terisi oleh mangsanya.
Komodo Makan Bangkai Ikan
Komodo Makan dengan Mencabik-cabik dan Menelannya Bulat-bulat
Komodo besar dapat bertahan dengan hanya makan sebulan sekali. Setelah daging mangsanya tercerna, Komodo memuntahkan sisa-sisa tanduk, rambut dan gigi mangsanya, dalam gumpalan-gumpalan bercampur dengan lendir berbau busuk, yang dikenal dengan istilah gastric pellet. Biasanya setelah itu, komodo mengelap wajahnya ke tanah atau ke semak-semak untuk membersihkan sisa-sisa lendir yang masih menempel.
Layaknya reptil lain, komodo berkembang biak dengan bertelur (sekali bertelur menghasilkan 10-15 telur). Biasanya komodo jantan akan bertempur memperebutkan betina. Satu bulan setelah musim kawin sang betina akan mencari lubang di tanah untuk bertelur dengan masa inkubasi antara 8-9 bulan. Anak-anak komodo yang menetas akan berlindung di atas pohon untuk menghindari predator dan kalibalisme dari komodo dewasa. Sampai umur 5 tahun biasanya komodo kecil ini akan hidup di dahan pohon dengan memakan serangga, cicak, dsbnya. Dari 15-30 telur yang menetas, hanya 2-3 ekor yang akhirnya selamat menjadi Komodo dewasa. 
Komodo Kawin
Walaupun demikian, fakta unik dari penelitian di London membuktikan komodo juga dapat beregenerasi dengan cara partenogenesis, atau pembuahan yang terjadi tanpa adanya perkawinan. Partenogenesis diduga telah menyelamatkan komodo dari kepunahan sejak ribuan tahun silam. Namun disinyalir proses dari partenogenesis ini akan selalu menghasilkan seekor komodo jantan.
Kerusakan habitat, aktivitas vulkanis, gempa bumi, kebakaran, sampai perburuan gelap terindikasi telah mengakibatkan penurunan jumlah populasi komodo sampai taraf rentan terhadap kepunahan. Diperkirakan terdapat 4-5 ribu ekor komodo dengan keberadaan betina yang produktif hanya berjumlah ratusan. Kondisi demikian merupakan tantangan bagi usaha konservasi Taman Nasional Pulau Komodo.
Komodo Bertelur
SEBUAH LEGENDA UNTUK MELESTARIKAN KOMODO
Alkisah jaman dahulu kata, di daerah Pulau Komodo ada seorang Putri Naga yang menikah dengan 2 orang saudara kembar, bernama Najo dan Bore. Dari kedua suaminya ini, Putri Naga memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Gerong dari suami pertama, dan seorang anak betina lainnya yang berwujud Naga yang diberikan nama Orah dari suaminya yang kedua. Karena Putri Naga membesarkan kedua buah hatinya ini secara terpisah, diceritakan bahwa Gerong dan Orah ini tidak saling mengenal satu sama lainnya.
Si Gerong dan Orah
Suatu hari Gerong beburu rusa. Ketika dia mendapatkan rusa, tiba-tiba datang seekor komodo yang juga akan memangsa rusa buruan Si Gerong. Ketika Gerong mengangkat tombaknya, kadal raksasa pun menyeringai menunjukkan taringnya yang menakutkan. Pada saat genting itu, datanglah Sang Putri Naga Komodo dan memberitahu Si Gerong : “Jangan bunuh binatang itu karena dia sebenarnya adikmu. Hiduplah kalian damai sampai nanti”.
Gerong – Putri Naga – Orah (Digambar oleh Alex Valenzuela)
Hingga saat ini legenda ini selalu diceritakan ke setiap generasi muda selanjutnya di Pulau Komodo. Sehingga sekarang penduduk setempat dapat hidup berdampingan dengan Komodo dengan tidak membunuhnya. Kecintaan mereka terhadap Komodo merupakan benih-benih yang dapat menumbuhkan kecintaan mereka pada kekayaan negeri dan sejarahnya. Sungguh tradisi yang patut ditiru daerah lain. :)
Pada tahun 90-an, Kak Seto juga mencoba memperkenalkan Komodo ke anak-anak di seluruh Indonesia dengan  menggunakan boneka Si Komo-nya. Dengan karakter Si Komo ini, Kak Seto membawa pesan pelestarian komodo ke hati dan pikiran anak-anak Indonesia, agar mereka bangga dengan kekayaan negerinya.

Si Komo

Taukah Kamu Kalau Koin Rp. 50,-  Juga Bergambar KOMODO?





Sameera ChathurangaPosted By Wisata M@niac

Terima kasih telah membaca artikel saya contact me

Thank You


1 Jumlah komentar:

ate said...

Mantaap...saya baru saja ke pulau komodo

Post a Comment