Stasiun Pasar Senen - Jakarta, menggunakan kereta ekonomi Tawang Jaya tarif Rp 37.000; kereta tersebut akan berhenti di Stasiun Poncol Semarang kereta berangkat pukul 21.30 dan tiba pada paling cepat pada pukul 05.30 keesokan harinya, namun sering sekali terlambat apabila Backpackers berangkat dari Jakarta weekend, sehingga baru sampai sekitar pukul 06.30 – 07.30. Sengaja saya pilih berangkat malam hari selain bisa mengirit tempat menginap, kereta tiba di Semarang pagi hari jadi bisa langsung keluyuran di spot – spot terbaik kota Semarang.
Objek - objek Wisata Semarang, tempat wisata di kota Semarang cukup beragam namun yang khas adalah Kota Tua, Lawang Sewu, Tugu Muda, Pecinan, Menara Sam Poo Kong, Simpang Lima dll. Jantung Kota Semarang cukup bersih dan tertata rapih, perekonomian di Semarang juga berkembang dengan pesat, dengan banyaknya di bangun pusat perbelanjaan seperti Mall – mall dan ruko yang terdapat di sepanjang jalan utama, tak ayal ini membuat kota Semarang cukup padat dengan kendaraan dan bias menimbulkan kemacetan, tapi tidak separah Jakarta masyarakat Semarang tidak sedikit yang masih menggunakan sepeda ontel (sepeda tua) sebagai moda transportasinya.
Kota Tua Semarang, sajian arsitektur dari abad ke 20 yang sangat kental terlihat dari bangunannya, gaya eropa belanda dengan pilar – pilar yang menjujung tinggi. Salah satunya adalah bangunan Gereja Bleduk dan Gedung yang sekarang dijadikan kantor bank BUMN pemerintah. Belum lagi apabila Backpackers menyusuri gang – gang sempitnya yang seolah – olah membawa Backpackers ke jaman dahulu dimana pemerintah belanda masih berkuasa. Masih banyak lagi tempat - tempat yang sangat unik, salah satunya ada gang yang pernah di jadikan sebagai lokasi syuting film ayat - ayat cinta, dimana masih terdapat tulisan - tulisan arab pada dinding sepanjang gang tersebut.
Makanan Khas Semarang, tak lengkap rasanya berkunjung ke satu kota tanpa mencicipi kuliner khas dari kota yang Backpackers kunjungi. Lumpia (Lonpia bahasa aslinya), makana dengan isian tumisanSemarang dengan berbagai rasa seperti, kelapa, durian, coklat dsb. Untuk mendapatkannya di Jl. Pandanaran juga banyak penjual yang berjualan di emperan jalan. Jl. Pandanaran adalah pusat oleh - oleh khas Semarang, makanya tidak heran oleh – oleh khas Semarang juga tersedia disini.
rebung dan udang yang di balut kulit dari tempung terigu, biasanya disajikan dengan digoreng atau di kukus. Untuk menikmati Lumpia teman – teman bisa mengunjungi Jl. Pandanaran, dimana banyak pedagang lumpia di sepanjang jalan, atau bisa menuju gang lombok untuk menikmati lumpia dengan cita rasa asli. Wingko Babat, kue kering khas
rebung dan udang yang di balut kulit dari tempung terigu, biasanya disajikan dengan digoreng atau di kukus. Untuk menikmati Lumpia teman – teman bisa mengunjungi Jl. Pandanaran, dimana banyak pedagang lumpia di sepanjang jalan, atau bisa menuju gang lombok untuk menikmati lumpia dengan cita rasa asli. Wingko Babat, kue kering khas
Losmen / Penginapan, disepanjang Kawasan Simpang Lima banyak terdapat losmen dengan ala backpacker tarif bekisar mulai Rp 75.000 – 250.000; kenapa harus menginap, karena untuk berkunjung ke tempat wisata di Semarang tidak cukup seharian penuh, alasan paling logis adalah untuk mengembalikan energi Backpackers setelah lelah dalam perjalanan. Dibawah ini beberapa penginapan yang cocok buat Backpacker.
City One Hotel Semarang
penginapan ini terletak di Jl Lamper Tengah Raya 9, Semarang, tariff di penginapan ini 100.000 – 150.000.
Guest House Djojonagoro
penginapan ini terletak di Jalan Kyai Mojo I / 99, Srondol Kulon, Semarang tarifnya mulai 60.000 - 120.000 dengan fasilitas kamar mandinya di dalam.
Permata Guest House
penginapan ini terletak di Jl. Singosari 12 No.1, Semarang dengan tariff /malamnya mulai 80.000 – 150.000, salah satu kamarnya ada fasilitas AC.
Hotel Gajah Mada 100
penginapan ini terletak di Jl. Gajah Mada No. 100, Semarang. tarifnya mulai 50.000/kamar dan bisa untuk berdua.
Hotel Bali
Berlibur ke Semarang bisa kapan saja, memang menjelang Imlek terasa lebih berbeda daripada dikunjungi pada waktu lainnya, namun pada waktu kapan pun Semarang tetap Semarang kota yang menyajikan nuansa tempo doeloe secara total tidak seperti kota lainnya di Indonesia.
0 Jumlah komentar:
Post a Comment