Friday, August 30, 2013

Mencicipi makanan khas Maluku



Mencicipi makanan khas Maluku
Jalan-jalan ke suatu daerah, memang belum lengkap kalau belum mencicipi masakan khas-nya. Nah, untuk Anda yang sempat pergi ke Maluku, jangan lupa untuk mencoba menu-menu di bawah ini. Yang belum sempat kesana pun tak masalah, sekarang banyak restoran yang menyajikan Makanan Khas Maluku yang bisa dijumpai di berbagai kota, atau bahkan Anda bisa membuatnya sendiri di rumah!

Masyarakat Maluku, sesuai dengan letak geografisnya yang banyak dikelilingi lautan, ternyata gemar sekali makan ikan. Beragam makanan khas Maluku juga terdiri dari ikan. Misalnya saja ikan Komu Asar, ikan Kadondong, Colo-colo, Patatas, Kohu-Kohu, dan tumisan bunga pepaya. Kedengarannya memang asing, tapi percayalah, lidah punya bahasa universal yang sama. Tahu mana masakan yang rasanya enak!


Dari Komu Asar sampai Kohu-Kohu

Salah satu makanan khas Maluku adalah ikan Komu Asar. Ikan ini pada dasarnya adalah ikan cakalang yang dimasak dengan cara diasap selama kira-kira satu jam. Biasanya cara menghidangkannya pun dilengkapi dengan sambal pepaya dan beragam sayuran.

Untuk makanan pokoknya, orang Maluku juga senang menyantap sagu ditambah ikan komu asar ini. Sayuran pelengkapnya biasanya adalah bunga pepaya ditambah dengan bumbu kuning (mirip bumbu masakan padang)

Sementara Kohu-Kohu adalah masakan khas yang selain dinikmati sebagai lauk, ternyata juga enak dibuat camilan. Bahan dasarnya adalah singkong, ikan teri, kelapa muda, dan buah belimbing sayur.

Perpaduan rasa gurih, manis, dan asamnya pas sekali. Kalau Anda kesulitan mendapatkan menu ini di restoran, Anda juga bisa membuatnya sendiri. Caranya, rebus 1 kilogram singkong, dan campur dengan seperempat kilogram ikan teri (bisa diganti ikan tuna, kalau mau).

Tambahkan juga ½ butir kelapa yang yang sudah diparut, 2 buah belimbing, dan bumbu halus. Untuk bumbunya, halus dan campurkan 8 siung bawang merah, 1 sendok the terasi bakar, 2 cabai merah, 5 cabai rawit, dan garam secukupnya.

Campur dan haluskan semua adonan menjadi satu, lalu panggang di atas bara api (Anda juga bisa memanggangnya dengan cara membungkus adonan dengan daun pisang terlebih dahulu). Mudah sekali bukan? Rasanya dijamin enak dan bergizi!

Pedas dan Gurihnya Sambal Pepaya

Masakan khas Maluku lainnya yang bisa Anda buat sendiri dengan mudah adalah Sambal Pepaya. Caranya, siapkan dulu 1 buah pepaya mentah yang sudah diparut atau dihaluskan, lalu remas-remas parutan pepaya itu sambil tambahkan 1 sendok teh garam. Kalau sudah merata, bilas dengan air sampai bersih.

Untuk bumbunya, tumis 5 buah bawang merah dan 3 siung bawang putih yang sudah dihaluskan. Masukkan adonan pepaya tadi dan aduk rata sampai layu. Kalau sudah, tambahkan 30 butir kenari yang sudah dicincang, ½ sendok teh terasi bakar, ½ sendok teh merica, 2 cm lengkuas yang sudah dihaluskan, dan garam secukupnya.

Aduk rata, dan sambal pepaya sudah siap dinikmati bersama dengan nasi hangat. Hm, mudah sekali bukan? Cobalah menu-menu di atas sebagai variasi hidangan untuk keluarga Anda!

Gatang Kenari

Bicara tentang kuliner Ternate, kebanyakan orang akan langsung menyebut gatang kenari (ketam kenari = kepiting kenari). Sekarang, kepiting kenari sudah dicantumkan sebagai satwa yang dilindungi. Anehnya, masih terjadi ambiguitas untuk menegakkan aturan ini. Konon, demi pariwisata, beberapa restoran di Ternate mendapat izin khusus untuk menyajikan masakan dari kepiting kenari.

Herannya pula, ada dua Presiden Republik Indonesia yang sangat menyukai kepiting kenari. Para pejabat Pemerintah setempat pun dikabarkan sering membawa oleh-oleh kepiting kenari untuk atasan mereka di Jakarta seolah-olah peraturan tentang kelestarian lingkungan tidak berlaku bagi para pejabat.

Harga kepiting kenari ini cukup mahal. Yang berukuran super, dihargai sekitar Rp 350 ribu. Bagi orang kaya, harga sedemikian tidak ada artinya. Maklum, satu kilo daging Wagyu harganya sekitar Rp 700 ribu. Artinya, harga kepiting kenari yang sedemikian "murah" tidak akan menyelamatkannya dari kepunahan.

Beberapa restoran sering menyatakan bahwa mereka menyediakan kepiting kenari hasil budidaya. Ini adalah cerita bohong. Kepiting kenari sulit ditangkar. Kini, kebanyakan kepiting kenari ditangkap di alam di Halmahera, lalu dijual ke beberapa restoran khusus di Ternate.

Kepiting kenari adalah satwa darat yang pintar memetik dan mengupas buah kelapa, serta menjadikannya makanan kegemaran mereka. Karena itulah kepiting kenari dianggap lebih gurih dan manis dagingnya dibanding kepiting biasa.

Pupeda

Orang Ternate mempunyai tradisi makan besar setelah usai shalat Jumat. Biasanya, dari masjid orang bergegas pulang untuk berkumpul makan siang bersama keluarga. Sebagian lagi beramai-ramai mendatangi warung-warung makan bersama teman-teman.

Salah satu tradisi makan siang di hari Jumat adalah makan pupeda, di Maluku dan Papua disebut papeda yaitu sagu yang dimasak dengan air, bentuknya mirip seperti lem kanji. Pupeda umumnya disantap dengan ikan kuah soru. Yang dimasak untuk kuah soru biasanya adalah ikan asar yang diasap dengan api gonofu alias sabut kelapa. Soru berarti asam. Kuahnya bening, dengan tone asam-pedas, serta aroma smokey dari ikan asar. Rasanya mengesankan.

Di belakang Pasar Gamalama, ada beberapa warung pupeda yang populer bagi warga Ternate. Di warung-warung itu, selain kuah soru, juga tersedia berbagai lauk-pauk yang disediakan di meja. Begitu juga pupeda dan kasbi atau singkong rebus, ubi rebus, dan pisang rebus semuanya disediakan di meja. Para tamu makan buffet style, dan membayar Rp 25 ribu per mulut -- sekenyangnya.

Pupeda dimakan dengan kuah soru. Sedangkan karbohidrat yang lain disantap dengan sayur lilin, seperti sayur yang di Jakarta dikenal sebagai telur terubuk, ikan bakar, fofoki kuah santan, sayur garo atau tumis kangkung dan bunga pepaya, dan lain-lain.





Sameera ChathurangaPosted By Wisata M@niac

Terima kasih telah membaca artikel saya contact me

Thank You


0 Jumlah komentar:

Post a Comment